BBS Belum dapat Pembeli Gas Olahan
Editor: nugrohoSenin, 17 Desember 2012
SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro - PT.Bojonegoro Bangun Sarana (PT.BBS), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum menentukan pembeli hasil olahan gas flare dari Lapangan Sukowati yang rencananya berproduksi pada Februari 2013 mendatang.
"Ada beberapa perusahaan, siapa pembelinya belum ditentukan," ujar Direktur Utama (Dirut) PT.BBS Deddy Afidick, Senin (17/12/2012).
Meski begitu, menurut dia telah cukup banyak "pemain" yang telah berkeinginan membelinya. Produk akan dibeli oleh beberapa perusahaan yang memang membutuhkan gas untuk lebih lanjut diolah menjadi Compressed Natural Gas (CNG) diwilayah Jawa Timur.
"Tentunya kami akan menjual kepada yang memberi penawaran terbaik," tegas Mantan Manger Land Team Mobil Cepu Limited (MCL) ini.
Sementara itu, lanjut Deddy, saat ini harga lean gas sekira $5 per MMBTU (juta British Thermal Unit). Hanya saja, hasil olahan gas flare belum cukup jika dijual untuk kebutuhan pupuk.
"Wah, gas yg kami hasilkan dari flare, skalanya terlalu kecil untuk pupuk. Selain itu, jaminan pasokan gas untuk pabrik pupuk idealnya minimal 20 tahun," ucap Deddy menerangkan.
Dia mengungkapkan, gas untuk pabrik pupuk atau yang dialirkan melalui pipa volumenya harus besar dan jaminan pasokan harus panjang. Idealnya, gasnya dihasilkan dari lapangan gas seperti Jambaran. Bukan dari flare gas yg volumenya kecil.
"Sedangkan jangka waktu pasokan sulit diprediksi," paparnya.
Sebelumnya, PT.BBS berharap agar awal produksi gas flare dapat menghasilkan sejulah Jumlah kandungan sebesar 300 barel Condensate, 15 ton LPG, dan 4 juta kaki kubik (MMSCF) BBG per hari.
Dengan perkiraan harga Condensate kira2 US $60/barel, LPG US $850/ton, BBG US $6000/juta kaki kubik (MMSCF). Harga tersebut dengan asumsi hitungan gas yang diproses 10 juta kaki kubik Milion Meter Standar Cubic Feed Day (MMSCFD).(roz)
Bojonegoro - PT.Bojonegoro Bangun Sarana (PT.BBS), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum menentukan pembeli hasil olahan gas flare dari Lapangan Sukowati yang rencananya berproduksi pada Februari 2013 mendatang.
"Ada beberapa perusahaan, siapa pembelinya belum ditentukan," ujar Direktur Utama (Dirut) PT.BBS Deddy Afidick, Senin (17/12/2012).
Meski begitu, menurut dia telah cukup banyak "pemain" yang telah berkeinginan membelinya. Produk akan dibeli oleh beberapa perusahaan yang memang membutuhkan gas untuk lebih lanjut diolah menjadi Compressed Natural Gas (CNG) diwilayah Jawa Timur.
"Tentunya kami akan menjual kepada yang memberi penawaran terbaik," tegas Mantan Manger Land Team Mobil Cepu Limited (MCL) ini.
Sementara itu, lanjut Deddy, saat ini harga lean gas sekira $5 per MMBTU (juta British Thermal Unit). Hanya saja, hasil olahan gas flare belum cukup jika dijual untuk kebutuhan pupuk.
"Wah, gas yg kami hasilkan dari flare, skalanya terlalu kecil untuk pupuk. Selain itu, jaminan pasokan gas untuk pabrik pupuk idealnya minimal 20 tahun," ucap Deddy menerangkan.
Dia mengungkapkan, gas untuk pabrik pupuk atau yang dialirkan melalui pipa volumenya harus besar dan jaminan pasokan harus panjang. Idealnya, gasnya dihasilkan dari lapangan gas seperti Jambaran. Bukan dari flare gas yg volumenya kecil.
"Sedangkan jangka waktu pasokan sulit diprediksi," paparnya.
Sebelumnya, PT.BBS berharap agar awal produksi gas flare dapat menghasilkan sejulah Jumlah kandungan sebesar 300 barel Condensate, 15 ton LPG, dan 4 juta kaki kubik (MMSCF) BBG per hari.
Dengan perkiraan harga Condensate kira2 US $60/barel, LPG US $850/ton, BBG US $6000/juta kaki kubik (MMSCF). Harga tersebut dengan asumsi hitungan gas yang diproses 10 juta kaki kubik Milion Meter Standar Cubic Feed Day (MMSCFD).(roz)
Posted by , Published at 23.52 and have
0
komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar