Minggu, 23 Desember 2012


Terapkan EOR untuk Pacu Produksi

Editor: nugroho
Selasa, 27 November 2012
dok
FLARE MUDI : JOBP-PEJ akan terapkan startegi EOR untuk meningkatkan produksi Lapangan migas Sukowati dan Mudi, Blok Tuban.

SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro - Operator migas Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina - PetroChina East Java (JOB P-PEJ) berencana menerapkan strategi Enhanced Oil Recovery Strategy (EOR) diwilayah operasinya guna meningkatkan laju jumlah produksinya. Termasuk di Lapangan Sukowati di Desa Campurejo Kecamatan Kota Bojonegoro dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro serta Lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
"Ya rencananya kita mulai terapkan  pada tahun 2014," kata Field Admin Superintendant JOB P-PEJ, Hananto Aji kepada Suarabanyuurip.
Hananto menjelaskan, ada tahapan-tahapan produksi mengenai mekanisme peningkatan produksi migas.
"EOR itu merupakan cara pengangkatan yang produksinya belum mengalir," ujar Hananto menerangkan.
Adapun tahapan EOR yang dimaksud, diantaranya primery dan secondery. Teknik primery recovery adalah proses untuk memproduksi fluids (hydrocarbon) dengan memanfaatkan energy alami yang terkandung dalam reservoir itu sendiri.
"Teknik ini dilakukan kalau reservoir (gas,minyak, dan air) belum tersentuh dari faktor luar. Bisa dengan ditembak atau dipompa," sergahnya.
Sementara, secondary recovery diterapkan untuk menggantikan tekanan yang hilang setelah primery recovery.Yaitu dengan cara menginjeksikan air ke dalam reservoir untuk menjaga tekananan agar mendorong minyak ke permukaan.
"Nah kalau primery tidak bisa, secondary itu digunakan dengan cara menginjeksikan. Misalnya bisa pakai air asin atau uap," ungkap pria berkacamata ini.
Mengenai besaran investasinya, lanjut Hananto, tidak menutup kemungkinan diatas USD $ 200 juta. Artinya tergantung teknis penggunaan penerapan yang dilakukan.
"Tergantung dari penggunaan strategi dari tahapan itu. Misalnya kalau kita gunakan strategi injeksi mungkin tingkat produksinya bisa 5%, kalau uap sekian persen," tegas Hananto memberi gambaran.
Peningkatan produksi melalui teknologi EOR dinyatakan dalam peraturan menteri (Permen) No 06/ 2010 tentang Peningkatan Produksi Migas dan instruksi presiden (Inpres) No 2/ 2012. Dalam Permen No 6 Tahun 2010, antara lain ditetapkan bahwa KKKS memproduksikan kembali lapangan yang pernah berproduksi, salah satunya melalui teknologi EOR.Utamanya dilakukan pada lapangan yang tidak berproduksi namun berpotensi.
Untuk diketahui, teknik tersebut dilakukan sejalan dengan sejumlah sumur diwilayah operasi JOB P-PEJ yang sudah tidak lagi produktif. (roz/suko)




share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Athok MN Rozaqy, Published at 00.19 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar