Minggu, 23 Desember 2012

Warga Blok Cepu Panen "Enthung"

Editor: nugroho
Kamis, 06 Desember 2012
athok
CARI ENTHUNG : Warga sekitar pemboran migas Blok Cepu disibukan mencari enthung untuk menambah pendapatan mereka.
SuaraBanyuurip.com - Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro - Datangnya musim penghujan menjadi  berkah tersendiri bagi sebagian warga sekitar ladang minyak Banyuurip, Blok Cepu. Warga ramai-ramai berburu enthung atau ungker sejenis kepompong ulat yang memakan daun jati di areal pohon jati yang masih tersisa di sekitar pemboran.
Sulatif, warga Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, misalnya. Ia bersama warga lainnya mulai mencari enthung seminggu terakhir ini. Mereka mencari enthung secara rombongan. Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dengan telaten wanita paruh baya itu menyingkap satu per satu daun jati kering yang jatuh berserakan di areal jati. Sulatif menjumputi satu per satu entung itu kemudian memasukan ke dalam botol air mineral.
“Enthung ini bersembunyi dibalik duan jati yang jatuh ke tanah,” kata Sulatif sambil asyik menjumputi enthung kepada SuaraBanyuurip, Rabu (5/12/2012).
Musim enthung kali ini, bagi Sulatif dan sebagian warga ring 1 Banyuurip, menjadi berkah tersendiri untuk menambah penghasilan. Sebab dari hasil mencari enthung itu dapat dijual kepada warga. Tak jarang juga dibawa ke pasar atau mendapat pesanan dari tetangganya. Per cangkirnya enthung itu ia jual dengan harga Rp.7000 ribu. Sedangkan untuk harga sekilonya, wanita berusia 52 tahun itu, mengaku jualnya dengan harga Rp. 50 ribu.
"Setiap harinya saya memperoleh empat sampai lima cangkir," sergah ibu tiga anak itu sambil mengusap keringat yang membasahi raut wajahnya yang keriput.
Fenomena unik dengan mencari enthung ini dilakukan warga satu tahun sekali antara bulan Desember dan awal Januari. Terutama ketika masa awal datangnya musim penghujan. Namun jika hujan turun secara terus menerus maka enthung kembali menghilang karena daun jati kembali menghijau.
Bagi orang yang sudah biasa memakannya, enthung ini sangat lezat bila dimasak dengan cara digoreng atau ditumis dengan beberapa bumbu.  Tapi bagi yang tidak terbiasa, jika makan enthung bisa menyebabkan alergi berupa gatal - gatal di sekujur tubuh. (roz)



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Athok MN Rozaqy, Published at 00.06 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar